RSS

Elegi-Elegi Hollywood


Desa Hollywood dirancang dengan konsep surga
Mereka sendiri. Di sini mereka telah menyimpulkan
Bahwa Tuhan yang perlu surga dan neraka, sebetulnya
Tak perlu merancang dua lembaga, cukup satu saja, yaitu surga
dan bagi mereka yang miskin dan gagal
Ia berfungsi sebagai neraka

Di lautnya terpancang tiang-tiang pengebor minyak
Di ngarai-ngarai belulang para penambang emas memutih
Putra-putra mereka mendirikan pabrik impian Hollywood
Keempat Kota
Padat oleh bau minyak
Yang menguap dari film


Nama kota dinisbahkan pada nama malaikat
dan Malaikat bisa ditemukan di setiap tempat
mereka berbau minyak dan memakai alat kontrasepsi emas
Dengan lingkaran biru di mata
Tiap pagi mereka menyuapi para penulis di kolam

Di bawah kehijauan pohon lada
para pemusik melacurkan diri dua-duaan
Dengan para penulis. Bach
menenteng quartet gesekl dalam tasnya
Dante menggoyangkan pantatnya yang keriput

malaikat-malaikat Los Angeles
Sudah letih senyam-senyum.
di malam hari .Di belakang pasar buah-buahan
Dengan putus asa membeli botol-botol kecil
Berisi aroma persetubuhan

Di atas keempat kota itu pesawat tempur
Bela Negara berkitaran tinggi sekali
Agar bau busuk syahwat dan kesengsaraan
tak bisa mencapai mereka

Note: puisi diatas menceritakan kisah terbentuknya Hollywood sebagai pusat perfilman dan kehidupan disana yang penuh dengan tindakan di luar norma.
Oleh : Bertolt Brecht

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: