RSS

Rubaiyat Matahari

Dengan Bismillah berdarah di rahim sunyi
kueja namamu di Rubaiyat matahari
kau dengar aku menangis sepanjang hari
karena dari November-Desember selalu lahir januari

engkaulah sepi di jemari hujan
kabar semilir dari degup gelombang
engkaulah api di jemari awan
membakar cintaku hingga degup bintang gemintang

atas sepi perahuku bercahaya 
membawa matahari ke jantung madura
atas bara api cintaku menyala
menantang matahari di lubuk semesta

aku peras laut jadi garam
mengasinkan hidupmu di ladang-ladang sunyi
aku bakar langit temaram
bersiasat dengan bayanganmu dalam kobaran api

batu karam perahu karam
mencari dasar sumur di lubuk lautan
darahku bergaram darahmu bergaram
menyeduh asin doa di cangkir-cangkir kehidupan

karena laut menyimpan teka-teki
di puncak suaramu kurenungi debur gelombang
karena layar hanya selembar sepi
di puncak doa mu kukibarkan bintang gemintang

pohon cemara ikan cemara
menggelombang biru di riak-riak senja
antara pohon dan ikan kita adalah cemara
mendekap cakrawala di dasar samudera

di rahang rahasia rinduku abadi
sampai runtuh seluruh sepi
rinduku adalah ketabahan matahri
menerima sepi di relung puisi

di relung malam lambaianku menua
juga pandanganmu di kaca jendela
alangkah dalam makna senja
menanggung berat perpisahan kita

dari pintu-ke pintu ketukanku kembali
tak lelah-lelah mencari Januari di reremang pagi
dari rindu ke rindu akupun mengaji
tak tamat-tamat membaca cinta di aliflammim puisi

By: Jamal D. Rahman
2002-2003

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: